Siap-siap bergidik: hasil studi Tennessee State University menemukan bahwa bagian paling kotor dari kulkas adalah tempat penyimpanan sayuran. Tak heran, sih: bagian pucuk sayuran romaine lettuce (yang Anda beli segar dari supermarket itu) bisa membawa hingga 2 juta bakteri per gram!
Itu belum ditambah ragi, jamur, dan entah berapa banyak bakteri yang berasal dari orang-orang yang bersentuhan dengan sayuran tersebut dan menyebarkan bakteri tanpa diketahuinya.
Berhenti mengonsumsi produk segar tentu bukanlah solusi. Lantas mesti bagaimana? Begitu mungkin pertanyaan di benak Anda.
Mencuci buah dan sayur dengan air keran bersuhu ruangan, pada beberapa kasus memang bisa mengurangi jumlah bakteri hingga 98 persen. Tapi untuk yang lainnya, hmm… belum tentu, loh!
Jadi, setelah Anda membeli sayur dan buah segar dari pasar tradisional atau supermarket, tanyakan 5 hal ini pada diri sendiri, lalu ikuti saran WHI.
1. Dengan atau Tanpa Lilin?
Untuk mencegah produk seperti buah menjadi kering, memar, atau lembek, produsen kerap menggunakan lilin (biasanya sebanyak satu atau dua tetes). Lilin ini khusus untuk makanan dan telah mendapat persetujuan lembaga yang mengatur makanan dan obat (di Amerika, oleh FDA – Food and Drug Administrator).
Satu-satunya cara menghilangkan lilin adalah dengan menggosoknya. Sebenarnya lilin tersebut aman dimakan bersama buahnya. Namun, bakteri bisa hidup di permukaan buah yang dilapisi lilin tersebut. Karena itu pastikan Anda mencuci dengan bersih sebelum memakannya.
2. Apakah kulitnya dapat dimakan?
Contoh: apel, peach, tomat, zucchini
Gosok di bawah air mengalir selama 30 – 60 detik. “Air mengalir membantu menghilangkan sebagian besar bakteri,” jelas Brendan Niemira, Ph.D., kepala peneliti di USDA Agricultural Research Service. Untuk buah yang lembut seperti peach, gunakan jari. Untuk buah yang lebih keras, coba gunakan sikat gigi tak terpakai. Ini membantu menghilangkan bakteri membandel.
3. Apakah bisa dikupas?
Contoh: melon, jeruk, dan… pisang!
Gosok kulitnya di bawah air mengalir selama 30 – 60 detik menggunakan sikat gigi tak terpakai. Bermacam bulu bisa menembus celah pada kulit yang bertekstur, tempat kotoran bersembunyi. Kenapa kulit harus dibersihkan, toh, akan dikupas juga, kan? Ini jawabannya: “Mikroba dari kulit buah bisa menyebar ke dagingnya saat Anda menyentuhnya dengan tangan atau pisau,” jelas Alfred Bushway, Ph.D., guru besar ilmu pangan di University of Maine, AS. Sebaiknya saran ini tak dianggap sepele. Soalnya, bahkan bila Anda sudah mencuci tangan pun, belum tentu hal itu dilakukan oleh orang-orang sebelum Anda yang menangani buah itu.
4. Apakah tumbuhnya bergerombol?
Contoh: semua jenis berry, anggur
Potong tangkai dan batang; karena disinilah kotoran biasanya berkumpul. Letakkan buah dalam wadah saringan dan semprot dengan air (bisa menggunakan spray dari keran tempat cuci piring) selama minimal 60 detik. Pastikan tidak kurang dari satu menit, karena terlalu sebentar malah akan membuat kotoran menyebar kemana-mana. Begitu hasil tes yang dilakukan Alan Johnson di Northeast Laboratories di Connecticut, AS. Lalu keringkan dengan cara menepuk-nepuknya dengan tisu. Menurut Sandria Godwin, Ph.D., guru besar di Tennessee State University, cara ini bisa membantu mengurangi lagi jumlah bakteri.
5. Apakah punya daun?
Contoh: bayam, selada (termasuk yang punya label prewashed mixes)
Sisihkan dulu daun bagian luarnya, lalu cuci sisanya dengan air dingin selama 30 – 60 detik. Keringkan dengan tisu kertas. Untuk prewashed mixes, ini adalah label dari FDA yang menandakan makanan tersebut bisa langsung dimakan. Tapi Godwin menemukan bahwa beda merek, beda pula perlakuan pembersihannya. Jadi, daripada menyesal, lebih baik sisihkan waktu beberapa menit untuk mencucinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar